Itoy

Aku adalah anak kelima dari sembilan bersaudara. Orangtuaku H Hotman Butar-Butar dan Ibuku Hj K Naenggolan. Mereka memberi namaku Rorry Hendra Saidina, semua orang terdekat dan keluargaku memanggilku Toy (Itoy) yang aku sendiri tak tahu apa penyebabnya. Aku lahir di Pekanbaru tepatnya hari Jum’at tanggal 25 April 1977.

Jenjang pendidikan yang aku lewati, mulai SD sampai SMA aku sekolah di Pekanbaru, kemudian aku melanjutkan ke jenjang Diploma 3 di AAM-RIAU Jurusan Akuntansi. Aku menyelesaikan kuliahku dengan menyandang gelar Amd akt.Selesai kuliah aku membuka sebuah studio musik di pekarangan rumahku. Setelah berjalan satu tahun, aku mulai tertarik dengan musik tradisi Melayu, dan aku melanjutkan kuliahku di Akademi Kesenian Melayu Riau (AKMR) dengan mengambil jurusan musik.

Kalau hobi…. Aku paling suka traveling, renang…. Kalau musik itu cita-citaku. Aku mulai belajar drum sewaktu duduk di kelas 3 SD. Orang tuaku sangat mendukung bakat yang ada pada diriku, setahun kemudian mereka membelikan aku sebuah drum ( aku masih ingat warnanya merah..) dan kemudian orang tuaku membentuk sebuah band yang namanya The Bar-Bar Band, yang personilnya adalah kami sekeluarga (Band keluarga). Berjalan satu tahun kami mulai mendapat job, main di kawinan, agustusan, Perjalananya cukup panjang sekitar 6 tahunan, kemudian The Bar-Bar Band vakum yang disebabkan kesibukan dari masing-masing kami. Kakakku menikah, yang lain sibuk kuliah, perjalanan panjang ini menjadi kenangan yang tak kan pernah kulupakan.

Kemudian aku mulai ngeband dengan teman-teman. Sekitar tahun 1993 aku dan teman-temanku (Ganni juga) membentuk sebuah band yang kami beri nama ALQATRAZ. Tidak berjalan cukup lama band ini pun bubar, tapi ada beberapa band kemudian yang aku bentuk berkisar antara tahun 1993 sampai 1996 (aku lupa nama-namanya). Pada tahun 1997 sampai pertengahan 1999 aku vakum total bermain musik.

Aku mulai mencari kesibukan lain yang dikarenakan rasa jenuh, pertengahan tahun 1999 aku mulai ngeband lagi. Aku diajak teman-teman untuk mengikuti sebuah festival, nama grupnya NTAP-- kepanjangannya adalah eNTah APa-apa, kemudian Rill. Tidak berjalan lama NTAP dan Rill juga bubar. Cuma personil Rill sering main ke rumahku dan kami sepakat untuk membuat sebuah band lagi.

Kami pun mulai mencari pemain gitar. Jalan beberapa minggu, temanku Rill bertemu sama Ganni,kemudian ia mengajak Ganni untuk datang ke rumahku. Kami sepakat untuk membuat sebuah band, pada saat itu aku juga memulai membuka sebuah studio musik yang kuberi nama PEKAN BIRU Studio, dan teman-teman setuju kalau nama studioku menjadi nama band yang kami bentuk dengan kesepakatan kami hanya memainkan lagu ciptaan sendiri.

Perjalanan PEKAN BIRU cukup lumayan panjang, kami pernah mendapat juara pada event-event festival, dan kami juga menjadi bintang tamu di berbagai festival. Dalam perjalanan Pekan Biru kami bertemu dengan seseorang yang mau memanageri Pekan Biru Band. Tak lama berjalan kami juga menemui seseorang yang mau menjadi produser Pekan Biru Band, dan beliau bersedia memproduksi lagu-lagu kami.

Kami mulai proses rekaman di Madas Studio.Dalam jangka satu bulan kami sudah merampungkan proses recording. Sewaktu memasuki proses mixing yang rencananya di Musica Jakarta, produser kami mengalami masalah yang serius terhadap usahanya, kemudian Pekan Biru pun agak sedikit goyang akibat tidak jelasnya proses album kami. Dan dari kubu Pekan Biru sendiri mulai terjadi keretakan antara personel, dan akhirnya dengan rasa kecewa kami sepakat untuk bubar.

Untuk menghilangkan rasa kecewa, aku memilih untuk mendalami musik tradisi Melayu, dan aku kuliah di Akademi Kesenian Melayu Riau (AKMR) mengambil jurusan musik, Ganni juga kuliah di AKMR satu jurusan denganku. Bersama Jefri yang satu angkatanku (mengambil jurusan teater) kami membentuk sebuah band yang berakar tradisi melayu, yang diberi nama LAQSA MAYA, yang kemudian kami diasuh oleh Direktur AKMR waktu itu Bapak Taufik Ikram Jamil, sampailah nama grup ini kemudian menjadi Sagu.

email: Sagu_band@yahoo.com
blud_2004@yahoo.com

Kembali ke halaman Utama