|
|
|
Widdi Aku di beri nama oleh orang tuaku,Widiato.dan sering disapa Widi alias Widdi, dilahirkan di Pekanbaru 8 Desember 1981. Orang tuaku bernama Tugiman (almarhum), sedangkan ibundaku bernama Tarmi. Aku seorang kakak, Winarti Pendidikan yang telah kulewati mulai SD, SLTP, dan STM di Pekanbaru Alhamdullillah, semuanya berjalan dengan lancar. Selama di STM aku telah membentuk band dengan temanku.Tamat dari STM aku tidak langsung melanjutkan perguruan tinggi,tetapi aku mencoba menenangkan pikiran selama satu tahun.Selama menenangkan pikiran aku mencoba membentuk band baru lagi dengan teman-temanku di dekat rumah. Aku juga mempunyai hobi, ya… seperti kebanyakan orang-orang antara lain renang dan tidak kalah lagi nie… musik. Dengan bentuk kesenian ini, aku lebih bebas mengeluarkan imajinasiku. Entah mengapa, aku suka pada bass. Ini bermula pada tahun 1996, terus saja kemudian berada di posisi itu. Salah satu bandku bernama Klip yang personilnya tidak lain dan tidak bukan adalah teman-teman dekat rumahku. Beberapakali klip mengikuti festival di Pekanbaru, ya…untuk mencari pengalamanlah.Tidak berjalan lama, Klip pun di titik nadir bubar karena salah satu personilnya melanjut kan sekolah ke Jawa. Aku dan teman-teman lain tetap bertekat untuk tetap terus berkarya di musik. Kami bersaha mencari pengganti teman yang pergi tadi. Dengan masuknya personil baru, nama grup pun ditambah. Pada awalnya Klip hanya ditambah dengan imbuhantor, sehingga menjadi Kliptor. Tapi tak lama, Kliptor pun bubar karena tiak adanya lagi kecocokan dalam prinsip bermusik di antara kami. Setelah bubar, aku dan teman lain (drumer), untuk membentuk grup yang baru. Kami sering main ke studio-studio, salah satunya Black Studio. Di sana kami banyak berkenalan dengan grup-grup senior antara lain Gipsy Road dan Jerangkong. Pada suatu hari kami berkenalan dengan Bang Pendi di Black Studio. Dia seorang gitaris dengan kiblat speed metal seperti Rudal,SAS,Power Metal dll. Kami pun kemudian membuntuk grup baru dengan nama Dewi 13. Awal debut Dewi 13 sangat cepat di Pekanbaru. Kami pun memetik hasilnya lewat berbagai festival. Tapi tak lama, Dewi13 bubar karena pemain drumnya melanjutkan perguruan tinggi ke Jawa. Pada tahun 2001 dan semenjak bubarnya Dewi13, aku masuk ke perguruan tinggi di UIR (Universitas Islam Riau). Semenjak di UIR, aku tidak ada ngeband lagi dan tidak ada niat untuk membentuk band baru lagi. Di UIR, aku tidak cukup lama dikarenakan aku tidak serius untuk belajar. Pada suatu hari aku mendengar bahwa di Pekanbaru telah dibuka sekolah seni yaitu AKADEMI KESENIAN MELAYU RIAU,dan aku pun mendaftarkan diri untuk masuk di AKMR.Aku segera saja mengambil jurusan musik.ya….karena bakatku di musik. Di AKMR aku mendapatkan wawasan yang cukup banyak tentang alat-alat musik Melayu.dan dan universal, di samping wasasan berkesenian. Di sisi lain, di AKMR aku bertemu dengan Ganni, Toi, Matrock, dan Jefri. Aku dengar mereka membuat grup band yang bernama Laqsa Maya. Awalnya aku tidak tertarik untuk ngeband lagi karena sudah hampir putus asa. Tapi pada suatu hari, Matrock pemain bass Laqsa Maya mengambil masa langkau, dan yang lainnya meminta aku untuk menggantikannya. Awalnya aku keberatan untuk bergabung. Tapi dipikir-pikir kemudian, apa salahnya aku mencoba lagi.dan akhirnya Laqsa Maya diasuh oleh Bapak Taufik Ikram Jamil, lalu mengubah namanya menjadi Sagu. Setelah semetester tiga, aku mendapatkan kesempatan magang di Studio Mara. Aku sangat menikmatinya dan sampai akhirnya Sagu pun menjalani proses rekaman untuk membuat album yang akan di pasarkan secara nasional.
email:
Sagu_band@yahoo.com
Profil |Penerbit |Percetakan |AKMR |MARA |Sagu Band | |
