Selamat Datang di Pusaka Riau Site

 

 

 

 

 

 


Yayasan Pusaka Riau

 

Profil
Penerbit

Percetakan
AKMR
MARA

Daftar Buku
Katalog Buku

 

 

 

Sagu Band

Ganni

Toy Rori

Jefri

Widdi

 

 

Selamat Datang di Yayasan Pusaka Riau Site

Profil |Penerbit |Percetakan |AKMR |MARA |Sagu Band |Daftar Buku

 

Dua tahun aku leguh-legah dengan gitar kayu - handmadeku, abang kandungku Iskandar Zulkarnain Hassan yang pada saat itu balik dari Malaysia membelikan aku sebuah Gitar ber-merk Kapok buatan China… Saat itu, langit seakan terbuka untuk mengatakan “selamat datang Ganni, selamat datang ke dunia kesenian…”. Aku ingat, dua malam sesudah itu aku bermimpi ‘melihat seekor naga emas yang sangat besar naik ke daratan sambil menyemburkan api, tatkala seorang puteri cantik memanggilnya’, sampai saat ini, aku tak tahu apa makna dari mimpi tersebut…

Naga (LIONG) adalah shio yang mengikat diriku semenjak aku dilahirkan. Mungkin itulah semacam penyebab, hingga sampai hari ini aku menyukai segala sesuatu yang “berbau” naga, entahlah ?!.

Sehari setelah perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, pukul 11 siang aku “keluar” untuk melihat dunia pertama kalinya. Angin lembut dan dingin yang bertiup dari arah Selat Malaka siang itu menyapaku dari sela-sela lebat dan rimbunnya hutan bakau (mangrove) di belakang rumah kami, seakan menyambut ramah akan lahirnya seorang Ganni. Itu cerita bonda… Aroma air masin dan gesekan pucuk-pucuk nipah di siang itu, sungguh menjadi saksi akan hadirnya aku di dunia ini. Suasana itu kupeluk indah, sampai umurku mencapai 14 tahun.

Leo (singa jantan) adalah lambang zodiakku, barangkali itulah sebabnya aku memilih musik sebagai pilihan hidup. Menurut kata orang-orang tua dan sebagian teman-temanku, orang yang ber-bintang Leo selalu lebih akrab bermain pada sebuah laman yang bernama kesenian, meskipun dengan segudang ego yang -kalau boleh dibilang- “nyentrik”.Uh ?!  Mungkin saja !.

Akhir September 1992, tepatnya tanggal 27 pukul 5.00 subuh, aku menginjakkan kakiku untuk ketiga kalinya di tanah Pekanbaru (memang sebelumnya aku sudah pernah datang ke sini dimasa abangku Mohammad Darwis kuliah dan saat wisudanya walaupun kedatanganku saat itu hanya beberapa hari saja) Namun aku tak tertarik dengan kota ini ! Aku merasa asing !I’m feel a lonely !

Hijrahku ke Pekanbaru dengan berbagai alasan, salah satunya karena jauhnya jarak antara sekolah dengan rumahku yang lebih kurang tiga kilometer, keadaan demikian membuat aku punya banyak alasan yang ‘klise’ saat ketahuan “cabut” dari sekolah, ha ha ha. Apalagi pada masa itu selalu terjadi banjir mendadak setinggi 30 - 60 cm. Semua orang tahu kalau penebangan hutan (illegal logging) di daerah itu sudah dimulai sejak tahun 50-an. Hingga wajar, bila saat aku duduk di bangku MTs, hutan dah tinggal sejengkal…sekarang mungkin dah tinggal se-inchi…oh ?!

‘Semokel’ jadi istilah paling “manis” saat penyeludupan teki dan balak dilangsungkan. Aku masih sempat “menjalaninya” beberapa ‘trip’(sebutan untuk perahu yang melakukan pelayaran pada satu waktu tertentu). Pelayaran yang pertama kali aku lakukan adalah saat usiaku mencapai 13 tahun, di kampungku itu bukan hal yang aneh. Anak-anak seusiaku kerap menjadikan ini sebagai sebuah kebanggaan, pergi “belayo” begitu kami menyebutnya…Semacam ‘tanda akhir baligh’ dari anak-anak seumurku dulu.

Tahun ’90 aku sempat menyinggahi pelabuhan Batu Pahat Malaysia dan Singapura dalam suatu pelayaran illegal. Untunglah saat itu aku tak melihatnya sebagai suatu tindakan melawan hukum, sebab sebelum berangkat, persiapan yang paling penting hanya “duit tembak”, yakni semacam angpao kepada petugas laut bila tertangkap tangan. Jadi, semuanya begitu ‘alami’, kan? Ha ha ha.

Style ? Yah, aku termasuk budak lelaki yang beruntung saat aku sadar telah terlahir dan tumbuh dalam sebuah komunitas mode yang tak ketinggalan zaman… Antara tahun ’89-’91 adalah ‘masa yang terang’ bagi kelompok-kelompok musik Malaysia maupun Singapura. Anda mungkin masih teringat saat lagu ‘Isabella’ menjadi ikon musik yang menyeruak sampai ke sini, hingga beberapa sutradara film terobsesi untuk mengabadikannya ke dalam sebuah cerita gambar. Dan saat itu semua yang berbau Isabella menjadi lambang dari kisah cinta yang amat berkesan…Semua umur mendendangkannya, tak terkecuali aku yang saat itu baru berumur 14 tahun… Oh Isabella…!

Rockers malaysia menggeliat, rockers Indonesia menggertak garang…lalu kami yang di Alai pun bereaksi. Segala sesuatu yang berbau rock, kami telan habis. Celana koyak, celana ketat, rambut panjang, dan subang di kanan-kiri pun ‘menghiasi’ jalan-jalan Alai waktu itu. Bahkan aku masih menyimpan beberapa celana fit dan koyak-koyak (istilah kami dulu,hehe) saat ‘demam’ rock ‘menyerang’ generasiku. Ketika itulah aku mulai terjun ke dunia ‘band’.

Semua pentas/acara band aku datangi ; dengan berdayung sampan, berjalan kaki, bersepeda ria, bahkan ber-pompong (sebuah perahu boat dengan kekuatan kecil, berkisar antara 16-24 pk, kami menyebutnya ‘motor’, lucu, ya?), hanya untuk menonton “jang Geribo” - seorang tokoh band yang sempat menjadi ikon gitaris di Kecamatan Tebing Tinggi waktu itu -  aku tak pernah ‘absen’ mendatangi setiap penampilan ‘Bang Jang’ begitu aku memanggilnya.Yang menarik dari kisah ini bukanlah ‘pahit-maung’nya perjalanan itu…Tapi bagiku hari ini, di situ ada cerita yang terukir…

Kehadiranku di pentas-pentas band Jang Geribo dan lain-lain band tersebut sebenarnya bukanlah untuk sekedar melihat hiburan dan hura-hura, tapi aku mendatangi acara itu dengan selembar kertas dan pena. Aku mencatat – dalam hal ini ‘menggambar’ – semua kunci-kunci/acord gitar yang dimainkan oleh Jang Geribo dan pemain gitar yang lain, agar setelah pulang ke rumah, aku dapat memainkannya dengan gitar kesayanganku yang kuberi nama ARWA (sekarang gitar itu telah hilang… (‘dah jadi arwah, dah), biaselah, dipinjam sembilang same kawan, hahaha). Begitulah aku dalam proses ‘otodidak’ untuk mengejar impian…

email: Sagu_band@yahoo.com
        blud_2004@yahoo.com

 

 

 

Kembali ke halaman Utama

Profil |Penerbit |Percetakan |AKMR |MARA  |Sagu Band | Email : Pusakariau@plasa.com |Po.Box 1351 Pekanbaru | Komplek (Purna MTQ) Pekanbaru Telp:(0761) 858710